Pertama tama siapkan terlebih dahulu, alat dan bahan untuk survei tikus yaitu perangkap dan tentunya buat umpannya. Untuk survei kali ini menggunakan kelapa bakar. Kenapa menggunakan kelapa yang dibakar?, karena kelapa bakar mengeluarkan aroma khas yang menarik penciuman tikus. Setelah umpan dipasang dalam perangkap, tidak lupa perangkap tikus diberi tanda berupa nomor untuk memudahkan nanti dalam identifikasi lokasi pemasangan.

Pemasangan perangkap dilakukan setiap 40 hari sekali selama 4 hari berturut-turut. Perangkap dipasang pada sore hari kurang lebih jam 5 karena tikus banyak beraktivitas pada malam hari. Hasil pemasangan diperiksa pada besok paginya. Perangkap dipasang di semua area yang memungkinkan menjadi perindukan tikus seperti area yang terdapat makanan, sampah dan area yang sering dilalui tikus. Posisi penyimpanan perangkap harus sejajar dengan dinding/ menempel pada dinding. Hal ini berhubungan dengan sifat tikus yang suka berjalan pada tepi dinding bangunan. Hanya pada saat terancam saja tikus akan berjalan memotong ke tengah bangunan.

Tikus yang tertangkap pada perangkap dimasukkan ke dalam kantong kain berwarna putih beserta perangkapnya. Tujuannya jika ada kutu (pinjal) pada tubuh tikus dapat terlihat untuk identifikasi tikus serta pinjalnya.

Tikus yang tertangkap kemudian dimatikan/dipingsankan dengan cara pemberian chloroform atau dengan cara pemberian suntik ketamin dan xylazin. Tikus yang sudah mati/pingsan dilakukan penyisiran pada tubuh tikus dengan arah berlawanan untuk mengetahui adanya ektoparasit (pinjal, kutu, caplak). Ektoparasit yang didapat dari penyisiran disimpan sementara dalam botol yang sudah diberi alkohol 70% sebelum dilakukan identifikasi pada lensa mikroskop. Identifikasi tikus dengan cara pengukuran panjang badan, ekor, telinga, telapak kaki belakang, dan jika tikus betina menghitung jumlah mamae (putting susu). Hasil pengukurannya dicatat dalam formulir yang telah tersedia.

Bagaimana… menarik kan? Belajar mengenal tikus?
Sampai jumpa..di materi yang lain
Terima kasih

Narator: Marliah Santi HR, SKM

advanced-floating-content-close-btn