Peribahasa tersebut merujuk kepada “apa yang kamu lakukan, itu pula yang akan kembali kepadamu”. Dalam budaya Indonesia, ini sering dikaitkan dengan peribahasa “Siapa menabur angin, akan menuai badai.”
Peribahasa ini mengajarkan prinsip sebab-akibat: tindakan yang kita lakukan akan membawa konsekuensi. Jika kita melakukan sesuatu yang buruk, kita harus siap menghadapi dampak buruknya. Sebaliknya, jika kita melakukan kebaikan, hasil baik pun akan datang.
Penerapan tersebut harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Perbuatan Baik:
Membantu orang lain akan membuatmu mendapatkan dukungan atau pertolongan di saat kamu membutuhkannya.
- Tanggung Jawab:
Jika kita bekerja dengan jujur dan rajin, hasilnya adalah kepercayaan dan kesuksesan. Sebaliknya, jika kita curang, kehancuran bisa datang kapan saja.
- Hubungan Sosial:
Dalam pertemanan atau keluarga, jika kita memperlakukan orang dengan hormat dan cinta, hubungan itu akan menjadi harmonis. Namun, jika kita menanam kebencian atau iri hati, konflik akan muncul.
Prinsip ini juga dapat mengingatkan kita untuk bertindak dengan bijak dan berhati-hati dalam setiap keputusan yang kita ambil. Tindakan kecil kita hari ini bisa memberikan dampak besar di masa depan.
Dalam agama Islam, prinsip “apa yang kamu lakukan, itu pula yang akan kembali kepadamu” sejalan dengan ajaran tentang sebab-akibat dan tanggung jawab atas perbuatan. Ajaran ini juga ditemukan dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW yang mengingatkan umat untuk berbuat baik dan menghindari keburukan karena setiap perbuatan akan mendapatkan balasannya, baik itu di dunia maupun di akhirat.
“Apa yang kamu usahakan, itulah yang kamu peroleh.”
Surah An-Najm (53:39):
Ayat ini menegaskan bahwa setiap amal perbuatan yang dilakukan oleh seseorang akan mendapatkan hasil sesuai dengan usaha tersebut.
“Barang siapa berbuat kebaikan seberat dzarrah (biji atom), pasti dia akan melihatnya, dan barang siapa berbuat keburukan seberat dzarrah (biji atom), pasti dia akan melihatnya.”
Surah Az-Zalzalah (99:7-8):
Ini adalah ayat yang menggambarkan bahwa setiap perbuatan, baik atau buruk, akan mendapatkan balasan yang setimpal.
Narator: Gelar Jaya
